Mengenal Penyakit Kusta: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Mytips.id - Kusta termasuk salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di Indonesia.
Maka dari itu, kamu perlu mengetahui tentang penyakit kusta: penyebab, gejala, dan cara mengobatinya agar bisa lebih waspada.
Sebelum lebih jauh, apa itu penyakit kusta? Kusta adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri yang menyerang kulit dan jaringan saraf. Kusta dapat menular hingga bisa menyebabkan cacat.
Meski demikian, penyakit ini pada umumnya dapat ditangani dan jarang mengakibatkan kematian. Berikut ini penjelasan lengkapnya tentang penyebab, gejala, dan cara mengobati penyakit kusta.
Penyebab Penyakit Kusta
Seperti telah disebutkan sebelumnya, penyakit kusta disebabkan oleh infeksi bakteri yang bernama Mycobacterium Leprae. Makanya, ada juga orang yang menyebut kusta dengan sebutan lepra.
Bakteri Mycobacterium Leprae adalah penyebab utama terjadinya kusta. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memicu tertularnya kusta. Pertama, terkena droplet penderita kusta saat batuk atau bersin.
Kedua, berkontak erat dengan penderita yang dalam waktu lama tidak diobati. Ketiga, tinggal di daerah endemik kusta. Keempat, memiliki gangguan atau kelainan genetik pada sistem kekebalan tubuh.
Adapun penderita kusta seperti ibu hamil, tidak bisa menularkan kusta pada janin. Penularan kusta juga tidak disebabkan oleh hubungan seksual. Perlu kamu ketahui juga bahwa kusta tidak mudah menular.
Gejala Penyakit Kusta
Penyakit kusta ini terbilang menyebar cukup lama. Bahkan kusta membutuhkan waktu inkubasi antara 40 hari sampai 40 tahun. Bisa jadi orang yang tertular kusta baru akan muncul gejala tiga sampai lima tahun.
Gejala yang muncul pada penderita kusta antara lain kulit menjadi mati rasa, kulit tidak berkeringat, bahkan terdapat luka akan tetapi tidak terasa nyeri. Ini beberapa gejala kusta yang menyerang kulit.
Selain kulit, kusta juga menyerang sistem saraf, gejalanya seperti saraf di siku atau lutut membesar, otot melemah terutama pada otot tangan dan kaki, bulu mata hilang, mata kering dan jarang mengedip.
Bengkak atau benjolan di wajah dan telinga juga bisa terjadi karena kusta. Lalu, jika kusta menyerang bagian hidung, maka bisa menyebabkan hidung tersumbat, mimisan, hingga kehilangan tulang hidung.
Cara Mengobati Penyakit Kusta
Menurut pakar medis, penyakit kusta bisa diobati dengan antibiotik. Dokter akan meresepkan beberapa jenis obat antibiotik selama satu sampai dua tahun. Dosis obatnya tergantung pada jenis kusta.
Obat antibiotik yang bisa kamu ketahui antara lain Rifampicin, Dapsone, Clofazimine, dll. Adapun di Indonesia kusta diobati dengan metode Multidrug Therapy atau kombinasi dua antibiotik atau lebih.
Tidak hanya dengan antibiotik, kusta juga bisa diobati dengan tindakan operasi. Operasi ini bertujuan agar fungsi saraf yang rusak bisa normal kembali dan mengembalikan fungsi anggota tubuh.
Itu tadi penjelasan terkait penyakit kusta: penyebab, gejala, dan cara mengobati. Jika muncul gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, lebih baik segera konsultasi dan berobat ke dokter.
Semakin dini kusta diketahui, maka akan semakin cepat pemulihannya. Maka, tetap jaga kesehatan ya agar sistem imun tubuh kamu bagus sehingga tidak mudah tertular penyakit-penyakit, termasuk kusta.